Linguistic Varieties and Multilingual Nations
Linguistic
Varieties and Multilingual Nations
disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah
Sosiolinguistik
Draft ini dilatarbelakangi oleh kepentingan
pembelajaran linguistik khususnya sosiolinguistik. Masalah umum dalam kajian
ini adalah variasi linguistik yang terjadi pada Negara multibahasa. Sub masalah
kajian ini adalah sebagai berikut :1) Vernacular Languange, 2) Standard
Languange, 3) Lingua Franca, dan 4) Pidgins dan Creoles.
Vernacular Language (bahasa daerah) adalah bahasa yang
belum terstandar, memiliki penutur asli, umumnya digunakan untuk fungsi
informal, dan merupakan bahasa yang pertama kali dipelajari oleh suatu
masyarakat multibahasa.
Standard Languange (bahasa standar) adalah bahasa yang
telah terstandar atau terkodifikasi yang memiliki tempat istimewa dalam suatu
masyarakat multibahasa sebagai hasil sosial, ekonomi, dan pengaruh politik.
Lingua Franca (Bahasa Penghubung) adalah bahasa yang digunakan sebagai bahasa
komunikasi antara kelompok yang memiliki bahasa berbeda dalam masyarakat
multibahasa. Contohnya adalah Pidgin dan Creole.
Pidgin
adalah salah satu bahasa penghubung yang berfungsi sebagai sarana komunikasi
antara orang-orang yang tidak memiliki bahasa yang sama. Pidgin tidak memiliki penutur asli karena
pidgin hanya digunakan untuk kegiatan ekonomi saja. Creole adalah Pidgin yang
telah diturunkan kepada generasi baru yang diajarkan sebagai bahasa ibu mereka,
sehingga creole memiliki penutur asli dan mengalami perkembangan.
LINGUISTIC
VARIETIES AND MULTILINGUAL NATIONS
Hampir setengah dari
populasi di dunia adalah Negara bilingual (dwibahasa) dan banyak pula yang
multilingual (multibahasa). Mereka memiliki beberapa bahasa karena mereka
membutuhkannya untuk tujuan yang berbeda dalam interaksi sehari-hari. Bahasa
yang pertama adalah bahasa etnis atau suku, bahasa lainnya adalah bahasa
pendidikan mereka. (page. 76)
Sebagai contoh, India
memiliki penduduk sekitar satu milyar dan menggunakan banyak bahasa berbeda. Yang
banyaknya penggunaan bahasa tersebut tergantung pada berapa jumlah perbedaan
bahasa yang ada dan apa yang berpengaruh dari dialek bahasa yang berbeda. (page.
76)
Untuk menyatakan bahwa beberapa bahasa
itu berbeda, sangat penting untuk melihat status dan fungsi yang bahasa
tersebut jalani. Sosiolinguis telah mengembangkan beberapa cara untuk
mengkategorikan bahasa, menurut status dan fungsi sosial mereka. Perbedaan
antara Vernacular Languange (Bahasa Daerah) dan Standars Languange (Bahasa Standar)
adalah langkah yang tepat untuk memulai. (page. 76)
A. Vernacular
Languange
Istilah Vernacular Languange (Bahasa
Daerah) digunakan dalam berbagai
cara. Secara umum mengacu kepada bahasa yang belum dibakukan dan yang belum
mempunyai status resmi. Pada masyarakat multibahasa, banyaknya perbedaan etnis
atau bahasa adat yang digunakan oleh kelompok-kelompok yang berbeda dianggap
sebagai bahasa daerah. (page. 77)
Bahasa Daerah pada umumnya adalah
bahasa pertama yang dipelajari orang-orang dalam masyarakat multibahasa, dan
mereka seringkali menggunakan bahasa daerah tersebut untuk fungsi informal. (page.
77)
Terdapat tiga
komponen arti dari istilah Bahasa Daerah:
1. Bahasa daerah adalah
variasi yang tidak terkodefikasi atau terstandarisasi.
2. Berkenaan
dengan cara bahasa itu diperoleh.
3. Digunakan
sebagai fungsi pembatasan hal yang relatif. (page. 77)
Tekanan antar komponen telah
mengakibatkan istilah Bahasa Daerah ke artian yang berbeda. Salah satunya, beberapa
pihak telah mengembangkan istilah Bahasa Daerah ini sebagai bahasa lain yang
bukan bahasa resmi dari suatu Negara. (page. 77)
Secara umum istilah bahasa daerah
berkenaan dengan bahasa percakapan sehari-hari, biasanya digunakan untuk
berkomunikasi di dalam rumah dan dengan teman dekat, sebagai tanda solidaritas
antara orang yang berasal dari etnis yang sama. Pada masyarakat Multibahasa
variasi ini seringkali menjadi etnis yang belum berstandar atau bahasa adat. (page.
77)
Istilah Bahasa Daerah terkadang
digunakan untuk mengindikasi bahasa yang digunakan untuk interaksi sehari-hari,
tanpa menyatakan bahwa Bahasa Daerah hanya tepat digunakan pada kegiatan
informal. Disebutkan pula, bahasa yang memiliki penutur asli dipertimbangkan
sebagai bahasa daerah. (page. 77)
B. Standard
Language
Istilah Standar Language (Bahasa
Standar) lebih licin/rumit dari Bahasa Daerah karena istilah ini digunakan
dengan berbagai cara yang berbeda oleh para Linguis.
a. Standard
Variety
Standard variety (Variasi standar)
biasanya adalah bahasa yang tertulis dan yang telah menjalani beberapa tingkat
regularisasi atau kodifikasi. (contoh, pada tatabahasa dan kamus); dikenali
sebagai variasi yang bergengsi atau kode dari sebuah masyarakat dan menggunakan
H function (fungsi tinggi) sepanjang perbedaan L function (fungsi rendah). Hanya
minoritas dari bahasa di dunia yang telah ditulis, dan lebih sedikit lagi yang
telah terstandar dengan kode dan telah
diterima oleh masyarakat sebagai fungsi formal yang sesuai. (page. 78-79)
Standard English muncul secara
alami pada abad ke 15 dari variasi regional (keanekaragaman daerah). Jadi,
dialek yang digunakan di area ini adalah yang sekarang kita pikir sebagai
bahasa inggris standar. Hal ini dipengaruhi oleh penggunaan bahasa Inggris secara
oleh kelas pedagang yang sangat kuat di
bidang ekonomi. (page. 79)
Variasi Standar adalah variasi
yang telah tersusun/terkodifikasi. Kodifikasi ini pada umumnya mencapai hingga
tatabahasa dan kamus yang telah tercatat, dan terkadang sudah ditentukan bentuk
standar bahasanya. (page. 79)
Perkembangan dari Standard
english memberikan 3 kriteria untuk mengenali standarnya:
1. Berpengaruh
atau merupakan variasi yang bergengsi.
2. Telah
dikodifikasi dan distabilisasi.
3. Menyajikan H
function (fungsi tinggi) karena digunakan untuk berkomunikasi di Istana, untuk
kesusasteraan dan administrasi.
Kriteria tersebut
mengilustrasikan bahwa bahasa standar adalah dialek tertentu yang telah
mendapatkan posisi istimewa sebagai hasil sosial, ekonomi, dan pengaruh
politik. (page. 79)
b.
World Englishes
Standard
English (Bahasa Inggris Standar) telah disediakan sebagai variasi yang sangat
berguna untuk berkomunikasi di area yang memiliki dialek yang beraneka ragam. Variasi
lokal dari Bahasa Inggris, dengan fitur linguistik khusus, telah berkembang di berbagai
Negara multibahasa seperti Malaysia, Singapur, Hong Kong, India, dan banyak
Negara di Afrika, dimana Bahasa Inggris disajikan sebagai bahasa yang berharga untuk
komunikasi yang lebih luas dalam konteks Multibahasa. (page. 80)
Istilah “World
Englishes” dan “New Englishes” telah digunakan untuk menekankan jarak dari
perbedaan variasi pada Bahasa Inggris yang telah dikembangkan sejak abad ke 19.
Bagi mereka yang menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua, telah dikelompokkan
oleh Braj Kachru sebagai outer-circle untuk membedakan mereka
dengan penutur asli atau inner-circle. Kachru
juga mengidentifikasi expanding-circle untuk
mereka yang belajar bahasa inggris sebagai bahasa asing. (page. 80)
Ketika
terdapat tingkatan variasi dalam keanekaragaman pengucapan pada semua level
analisis Linguistik, tingkatan variasi dalam standar penulisan keanekaragaman
tidaklah begitu baik sebelumnya. Namun begitu, globalisasi membuat penutur
Bahasa Inggris di outer dan expanding circle semakin banyak daripada
bagian inner-circle saat ini. (page.
81)
C. Lingua
francas
Example 3
Pada
tahun 1960, seorang biarawati katolik, Sister Dominic dikirim ke Roma untuk
pertemuan antara biarawati-biarawati dari berbagai negara yang berbeda. Dia
tidak menguasai bahasa Itali, tetapi telah cukup menguasai bahasa prancis dan
Inggri. Suatu malam dia kehilangan dompetnya, tetapi tidak melaporkannya kepada
polisi setempat. Kemudian datanglah seorang imam yang mengetahui peristiwa yang
dialami Sister Dominic, mereka mencari-cari bahasa yang akan digunakan agar
imam dan Sister Dominic dapat berkomunikasi. Imam berasal dari Brazil, dan
berbicara dengan bahasa Portugis dan Spanyol, tetapi dia sekarang tinggal di
Roma untuk beberapa waktu, dan terbiasa dengan variasi bahasa khas Itali.
Akhirnya mereka menemukan bahasa yang tepat untuk mengobrol, yaitu Latin.
Sister Dominic menggambarkan pertemuan tersebut sebagai pertemuan yang lucu.
(page. 82)
Pada
bagian tersebut, bahasa Latin Berfungsi sebagai bahasa penghubung, yaitu bahasa
komunikasi antara dua orang. Dalam pertemuan antar biarawati itu bahasa
komunikasi atau bahasa penghubung yang lebih dominan adalah bahasa inggris.
Dalam contoh-contoh tersebut, artinya bahasa tertentu berfungsi sebagai bahasa
penghubung dalam situasi tertentu. Lebih umumnya, bahasa penghubung digunakan
sebagai bahasa komunikasi antara kelompok yang memiliki bahasa berbeda dalam
masyarakat multibahasa. (page. 82)
Bahasa
penghubung adalah bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi oleh orang-orang
yang bahasa pertamanya atau bahasa ibunya berbeda. Di beberapa negara, bahasa
penghubung yang paling berguna dan banyak digunakan adalah bahasa resmi atau
bahasa internasional. Dalam masyarakat multibahasa, bahasa penghubung sangat
berguna untuk menggantikan bahasa daerah. (page 83-84)
Pada awalnya, bahasa penghubung
sering dikembangkan sebagai bahasa dalam bidang perdagangan. Perubahan
bahasanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi. Di Afrika Timur, Swahili adalah
bahasa perdagangan yang paling banyak digunakan, dan itu fakta bahwa Swahili
dikenal dan digunakan secara luas, yang menyebabkan pemerintah Tanzania
memilihnya untuk dipromosikan sebagai bahasa nasional negara. (page. 84)
Ada banyak upaya yang digunakan
untuk membuat bahasa komunikasi antara orang-orang yang menggunakan bahasa
berbeda. Dari sudut pandang linguistik dan sosiolinguistik, hal yang paling
menarik dari bahasa penghubung ini adalah Pidgins (Bahasa Inggris Pasaran) dan
Creoles (Bahasa Prancis Lusiana)
D. PIDGIN
dan CREOLES
a. Pidgins
Banyak orang yang
memprediksi bahasa pidgin. Mereka menemukan kelucuannya. Tetapi, Pidgins dan
Creol bahasa yang benar-benar bahasa, bukan bahasa bayi. Pidgin dan Creol
digunakan untuk tujuan yang serius, dan masing-masing memiliki penjelasan dan
struktur linguistik yang khas. (page. 85)
i.
Why
do pidgins develop?
Pidgin adalah bahasa yang tidak memiliki penutur asli.
Pidgin berkembang sebagai sarana
komunikasi antara orang-orang yang tidak memiliki bahasa yang sama. Jadi pidgin
bukan termasuk bahasa penduduk asli. Pidgin sangat mungkin muncul ketika dua
kelompok dengan bahasa yang berbeda berkomunikasi dalam situasi dimana ada juga
bahasa dominan ketiga.
Di pesisir pantai dalam konteks multibahasa, bahasa pidgin
dikembangkan sebagai bahasa perdagangan antara pedagang-pedagang yang melakukan
perdaganga. Banyak
makna yang telah diusulkan untuk menggambarkan kata pidgin yang digunakan
sebagai sarana komunikasi antar para pedagang. Pidgin mungkin berasal dari kata
‘bisnis’ yang diucapkan dalam pidgin bahasa inggris yang berkembang di Cina,
atau mungkin dari Ibrasni pidjom yang
berarti ‘perdagangan atau pertukaran’, atau mungkin dari kombinasi dua karakter
péi dan tsÄ«n yang berarti ‘membayar uang’. Awalnya, pidgin berkembang
dengan fungsi yang sempit. Pidgin digunakan untuk tujuan spesifik, seperti
perdagangan atau mungkin administrasi. (page. 85-86)
ii.
What
kind of linguistic structure does a pidgin language have?
Bahasa pidgin diciptakan
dari gabungan anatara orang-orang yang berbicara bahasa berbeda. Semua bahasa yang terlibat dapat
menyebabkan suara, kosakata dan fitur gramatikal, tetapi untuk tingkat yang
berbeda.
Bahasa yang memasok sebagian besar kosa kata dikenal sebagai bahasa, lexifier
(atau kadang-kadang superstrate). sedangkan bahasa yang mempengaruhi struktur
gramatikal disebut substrat. (page. 87)
Karena Pidgin berfungsi
untuk menyajikan fungsi yang sangat sempit dan terbatas, Pidgin cenderung
memiliki struktur yang sederhana dan kosakata yang sedikit jika dibandingkan
dengan bahasa yang berkembang. Bahasa
pidgin cenderung mengurangi tanda gramatikal terendah. Hal ini membuat pidgin
lebih mudah untuk dipelajari dan digunakan oleh pembicara, meskipun membebani
para pendengar. Disisi lain, bahasa pidgin sulit untuk dipelajari, karena penuh
dengan
penyimpangan
struktural. (page. 87-88)
iii.
Attitude
Pidgin (Bahasa Inggris
Pasaran) tidak memiliki status yang tinggi atau tidak bergengsi, untuk mereka
yang tidak menggunakan bahasa ini, mereka menganggap bahasa ini aneh. Karena
banyaknya jumlah kata-kata pada Pidgin yang berasal dari bahasa Eropa, di
antaranya Tok Pisin, banyak orang Eropa yang menganggap Pidgin merendahkan
bahasa mereka. (page. 88)
Bahasa Pidgin (Bahasa Inggris Pasaran)
Bahasa pidgin mempunyai tiga karakteristik:
1. Digunakan pada
fungsi dan daerah terbatas.
2. Mempunyai
struktur yang lebih sederhana dibandingkan dengan bahasa sumber.
3. Umumnya
memiliki martabat yang rendah dan menarik sikap negatif – terutama dari luar.
Penggunaan Pidgin biasanya tak berlangsung lama. Jika mereka berkembang
untuk fungsi yang terbatas, mereka akan hilang bersamaan dengan fungsi itu. Di Vietnam, bahasa Inggris
pidgin dikembangkan untuk tentara Amerika dan Vietnam, tapi kemudian musnah. Pidgin
perdagangan biasanya hilang ketika perdagangan antar kelompok mati. Dalam
beberapa kasus, pidgin tidak sepenuhnya menghilang, ia tumbuh menjadi creole.
(page. 89)
b. Creoles
Creole adalah pidgin yang telah
memperoleh penutur asli. Creole merupakan bahasa saat ini yang dulunya adalah
pidgin. Mereka dipelajari oleh anak-anak sebagai bahasa pertama mereka dan
digunakan di berbagai daerah. Tok Pisin merupakan salah satu contoh nyata dari
pidgin yang berkembang menjadi creole. Akibat dari status mereka sebagai bahasa
pertama beberapa kelompok, creole berbeda dari pidgin dalam jangkauan fungsi
mereka, dalam struktur mereka, dan dalam beberapa kasus penyampaian sikap
terhadap mereka. (page. 90)
i.
Structural Features
Kompleksitas Linguistik dari
Creole sering tidak dihargai oleh pihak luar. Disebutkan bahwa bahasa pidgin
tidak menggunakan akhiran untuk tanda seperti masa atau verba pada jumlah kata
benda.
Pidgin berubah menjadi lebih
struktural karena mengalami creolisasi,
proses dimana pidgin menjadi creole. Pengamatan pengembangan bentuk-bentuk
creole baru mungkin tidak mudah ditemukan. Namun ada satu contoh terbaru yakni
adanya bahasa isyarat Nikaragua yang berkembang dikalangan anak-anak sekolah di
Nikaragua. Kebutuhan sosial anak-anak untuk berkomunikasi satu sama lain dan
untuk mengekspresikan ide dan perasaan mereka merupakan alasan munculnya bahasa
isyarat Nikaragua. Oleh karena itu, studi pidgin dan creole jelas mempunyai
peran penting dalam faktor-faktor sosial pada perkembangan bahasa. (page. 90-93)
ii.
Functions
Untuk kebutuhan komunikatif, sumber
bahasa yang digunakan diperluas. Seperti pidgin yang berkembang menjadi creole.
Atau pidgin yang sangat berguna sebagai Lingua Franca yang diperluas bahkan
digunakan oleh orang-orang yang berbagi bahasa suku. Creole dapat digunakan untuk semua fungsi bahasa
apapun, politik, pendidikan, administrasi, dan lain sebagainya. Creole telah
diterima sebagai bahasa standar masyarakat, nasional, bahkan resmi. (page.
93-94)
iii.
Attitudes
Meskipun sikap
orang luar terhadap creole seringkali negatif seperti sikap mereka terhadap
Pidgins, hal ini tidak selalu menjadi masalah bagi mereka yang menggunakan
bahasa ini. Tok Pisin mempunyai status dan dianggap prestise bagi orang-orang
Papua Nugini yang menggunakannya, bahkan perpengaruh dalam mendapatkan
pekerjaan yang layak. (page. 94)
c. Origins and endings
Meskipun banyak ditemukan
kesamaan antara pidgin dan creole, kenyataannya bahwa kesamaan antara pidgin dan
creole ditemukan dari wilayah geografis yang sangat berbeda. Beberapa berpendapat bahwa semua pidgin dan creole
memiliki asal usul yang sama. Mereka mengklaim bahwa sebagian pidgin dapat ditelusuri
kembali. Namun beberapa lagi berpendapat bahwa pidgin timbul dan berkembang
secara mandiri. Mereka mencatat kesamaan antara dua jenis kendala. Pertama,
pidgin muncul dalam konteks yang berbeda tetapi mempunyai jenis fungsi dasar
yang sama seperti fungsi perdagangan, barter, fungsi dasar transaksional dan
fungsi lainnya. Kedua, fungsi-fungsi ini diungkapkan melalui proses struktural
yang universal untuk semua situasi perkembangan bahasa. Proses ini ditemukan
dalam konteks tujuan dasar, sehingga dapat menghindari perdebatan bahasa untuk
semua pidgin.
Kemungkinan ada rangkaian variasi
antara bahasa baku dalam creol, sehingga ahli bahasa memberi label acrolet dan basilect. Creole dapat dibakukan
dan diakui sebagai bahasa resmi pejabat seperti Tok Pisin yang berada di Papua
Nugini atau menjadi bahasa nasional seperti Indonesia yaitu bahasa (Bahasa
Indonesia) perkembangan dari pidgin Melayu. (page. 95)
Pertanyaan:
1.
Mengapa globalisasi berpengaruh terhadap bertambahnya
negara yang berada pada posisi inner-circle?
a.
Karena globalisasi menuntut pertambahan negara pada inner-circle.
b.
Globalisasi menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa
standar bahasanya dalam internet.
c.
Globalisasi menyebar secara lokal.
d.
Globalisasi menimbulkan perkembangan teknologi.
2.
Menurut anda, saat ini Indonesia berada pada posisi
mana?
a.
Inner-circle
b.
Outer-circle
c.
Expanding-circle
d.
lainnya
3.
Apa
alasan bahasa penghubung digunakan?
a.
Sebagai
alternatif untuk berkomunikasi antara dua orang atau lebih yang memiliki bahasa
ibu berbeda.
b.
Sebagai
bahasa komunikasi yang digunakan antar
pedagang-pedagang dari wilayah dan bahasanya berbeda.
c.
Sebagai
bahasa yang digunakan ketika konferensi internasional.
d.
Karena
bahasa penghubung merupakan bahasa resmi dan bahasa internasional.
4.
Pidgin
cenderung memiliki struktur yang sederhana dan kosakata yang sedikit jika
dibandingkan dengan bahasa yang berkembang, hal inilah yang membuat pidgin
mudah dipelajari. Tetapi pidgin juga salah satu bahasa yang sulit dipahami,
apakah alasan pidgin sulit untuk dipahami?
a.
Pidgin
dianggap seperti bayi-talk
b.
Pidgin
terbentuk dari gabungan dua bahasa yang berbeda.
c.
Pidgin
memiliki struktural yang menyimpang
d.
Pidgin
merupakan bahasa yang aneh
5.
Bahasa
yang memasok sebagian besar kosa kata dikenal sebagai bahasa apa?
a.
Pidgin
b.
Bahasa
penghubung
c.
Substrat
d.
lexifier
6.
Mengapa
bahasa penghubung sering dijadikan sebagai bahasa resmi atau nasional?
a.
Karena
bahasa penghubung banyak dikenal dan menyebar luas oleh daerah yang menggunakan
bahasa penghubung tersebut.
b.
Karena
bahasa penghubung banyak digunakan oleh pedagang.
c.
Karena
bahasa penghubung lebih bergengsi, jika dibandingkan dengan bahasa daerah yang
digunakan.
d.
Karena
bahasa daerah cenderung digunakan oleh daerah tertentu saja dan tidak digunakan
secara luas di banyak tempat, sehingga bahasa penghubunglah yang digunakan kemudian cenderung diakui sebagai bahasa
resmi.
7.
Salah
satu ciri dari pidgin adalah? kecuali
a. Digunakan pada
fungsi dan daerah terbatas.
b. Mempunyai
struktur yang lebih sederhana dibandingkan dengan bahasa sumber.
c. Umumnya
memiliki martabat yang rendah dan menarik sikap negatif – terutama dari luar.
d. Mempunyai nilai prestise
dan digunakan di semua kalangan masyarakat.
8. Bagaimana keberlangsungan
dari pidgin saat ini?
a. Bahasa pidgin telah dihapus
karena memiliki nilai martabat yang rendah.
b. Bahasa pidgin berkembang
menjadi creole.
c. Pidgin dihapus karena tidak
sesuai dengan perkembangan jaman.
d. Bahasa pidgin digunakan
sebagai bahasa nasional.
9. Apa huubungan antara creole
dan pidgin?
a. Pidgin dan creole mempunyai
struktur dan jangkauan yang sama.
b. Pidgin dan creole merupakan
bahasa nasional.
c. Creole merupakan
perkembangan dari bahasa pidgin.
d. Pidgin dan creole merupakan
bahasa resmi Indonesia.
10. Manfaat creole
dalam masyarakat adalah?
a. Digunakan pada
masyarakat yang berbagi bahasa suku dan berbagai fungsi.
b. Digunakan
sebagai studi bahasa.
c. Hanya
digunakan sebagai kebutuhan komunikasi di sekolah.
d. Hanya
digunakan sebagai kebutuhan politik.

Good
ReplyDelete